Menyajikan wawasan Islami & inspirasi penuh kebaikan bagi pendidikan dan kehidupan sehari-hari

Kultum Ramadhan Hari Ketiga

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kami bersaksi bahwa tidak ada ilah yang layak diibadahi selain Allah semata, dan kami bersaksi bahwa Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) adalah hamba dan utusan-Nya.

Saudara-saudara seiman yang dirahmati Allah,

Seiring dengan datangnya bulan suci Ramadan, penting bagi kita untuk merenungkan kehidupan dan ajaran dari Nabi kita yang tercinta, Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam). Bulan ini adalah waktu untuk memperbaharui spiritualitas dan introspeksi diri, dan tidak ada yang lebih baik untuk memulainya selain dengan mempelajari kepribadian Nabi kita.

Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) adalah contoh sempurna tentang bagaimana seorang muslim harus berperilaku selama bulan Ramadan. Beliau dikenal karena kesalehan, kerendahan hati, dan kebaikan hati, serta tidak pernah goyah dalam pengabdian kepada Allah.

Salah satu hadits yang menyoroti kepribadian Nabi selama Ramadan adalah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang berkata:

"Rasulullah (shalallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan mencari pahala hanya dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan dengan iman dan mencari pahala hanya dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa yang berdiri dalam shalat di malam Lailatul Qadar dengan iman dan mencari pahala hanya dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari)

Dari hadits ini, kita dapat melihat bahwa Nabi menekankan pentingnya iman dan mencari pahala dari Allah dalam tindakan kita selama Ramadan. Artinya, niat kita harus murni dan terfokus hanya pada menyenangkan Allah, bukan mencari pujian atau pengakuan dari orang lain.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Aisyah (radhiyallahu 'anha), beliau berkata:

"Nabi (shalallahu 'alaihi wa sallam) lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah di bulan Ramadan daripada pada waktu lainnya, beliau banyak membaca Al-Quran dan berdoa." (HR. Muslim)

Hadits ini menyoroti dedikasi dan pengabdian Nabi dalam beribadah selama Ramadan. Beliau menghabiskan lebih banyak waktu untuk shalat dan membaca Al-Quran, serta berdoa kepada Allah untuk memohon ampunan dan petunjuk.

Terakhir, kita juga dapat belajar dari contoh kemurahan hati Nabi selama Ramadan. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas (radhiyallahu 'anhu):

"Nabi (shalallahu 'alaihi wa sallam) adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan ketika Jibril bertemu dengannya, dan Jibril akan bertemu dengannya setiap malam Ramadan untuk mengajari beliau Al-Quran." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini, kita dapat melihat bahwa Nabi meningkatkan amal kebajikan dan kemurahan hatinya selama Ramadan, dan hal ini bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk melakukan lebih banyak kebaikan selama bulan yang suci ini.

Saudara-saudara seiman yang dirahmati Allah,

Kepribadian Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) selama Ramadan menunjukkan betapa pentingnya bagi kita untuk memperbaharui hubungan kita dengan Allah dan menjaga niat kita murni saat beribadah. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari contoh beliau dan meningkatkan spiritualitas kita selama Ramadan ini.

Demikianlah kultum singkat mengenai kepribadian Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) pada bulan Ramadan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Jadwal Shalat

Hitung Mundur

Pembukaan PENTAS PAI Tingkat Kecamatan Nagreg 2024

Kontributor

Pengikut

Subscribe Us